Antara Jilbab dan Pekerjaan

Pagi ini ketika saya menyempatkan diri untuk share dengan Bung Hatta, ada pembicaraan yang mengingatkan saya pada masa lalu. Pembicaraan mengenai dilema jilbab vs pekerjaan. Saya harap dengan sharing ini, bisa membuka mata batin saudari2 saya. Saudari2 sy yang insyaallah tetap berpegang teguh pada prinsip. Amin. 🙂

Historinya, sewaktu cuti pertengahan tahun 2007 ke Pulau Flores. Awal kedatangan saya seh hanya ingin memberikan surprise kepada kedua orang tua dan adik2 saya tercinta. Wah tanpa saya rencanakan sebelumnya… Ada tawaran pekerjaan. Tawaran pekerjaan yang ujung2nya membuat saya merasa terjepit. Disatu sisi, ini merupakan peluang future yg MANTAB dalam karier dan disisi yang lain ada prinsip yg harus sy pegang teguh. Saya ditawarkan untuk bekerja di sebuah perusahaan ****** dengan iming2 gaji besar, fasilitas memadai, Asuransi kesehatan, dan beasiswa 🙂 Tawaran yg menarik. Tapi, pihak manajemen mengajukan satu syarat. Yaitu, saya harus melepas jilbab!

jilbab-canada.jpg

Pengalaman saya diatas mungkin sering menjadi dilema bagi kehidupan seorang muslimah dalam meniti karir di dunia profesional. Tapi, kita mesti realistis bahwa rezeki ada ditangan Allah dan prinsip memang harus dipegang teguh. Sebab tanpa prinsip yang kuat kita akan mudah terombang-ambing oleh permasalahan dunia yang tak pernah usai.

Pada dasarnya Islam adalah agama yang mendorong pemeluknya untk senantiasa giat bekerja dalam rangka amal sholeh. Dorongan ini tidak hanya ditujukan bagi laki-laki tapi juga perempuan.

Beratnya beban kehidupan saat ini, sering kali membuat perempuan turut berpartisipasi dlm mencari nafkah. Pada dasarnya tidak ada halangan bagi wanita untuk bekerja seperti halnya laki-laki 🙂 Dengan catatan pekrjaan itu tidk merusak apa yg menjadi tanggungjawab utamanya. Dan tentu saja bila pekerjaan itu mengharuskan ia keluar dari rumahnya maka kewajiban menutup aurat dan menjaga sikap yg bisa menimbulkan fitnah. Jadi, harus benar2 diperhatikan sehingga ridho Allah menyertai sepanjang pekerjaan kita.

Alangkah mengharukan ketika saya berani melepas pekerjaan itu dan tidak harus menanggalkan jilbab. Tidak ada keraguan sedikitpun bagi q. Keyakinan qyg kuat mengatakan bahwa rezeki itu datangnya dari Allah. Dan kehalalan mata pencaharian atau nafkah yg kita cari tergantung dari bagaimana kita mendapatkannya. Bila kita mendapatkannya dgn cara menjual aqidah atau keyakinan kita akan ketentuan yg telah ditetapkan Allah alangkah tertipunya kita. Padahal rezeki Allah itu luas loooh…. 🙂

Sangat dianjurkan bila dalam mendptkn rezeki, kita tidak menggantungkan diri kepada manusia. Menciptakan lapangan pekerjaan sendiri adalah suatu yg harus menjadi prioritas. Kreatifitas sesorang sangat dituntut sehingga kita dapat bekerja di bawah kendali diri kita sendir. Kalaupun kita harus bekerja di tempat org lain… maka kita harus memberikan profesionalitas yg kita miliki dan tempt kita bekerja sehingga kerja kita dibayar sesuai dgn usaha kita, tanpa merendahkan hak asasi kita sebagai manusia. Begitulah islam mengajarkan umatnya. 😉

41 respons untuk ‘Antara Jilbab dan Pekerjaan

  1. wah… antara jilbab dan pekerjaan… keren mbak… bisa mengambil keputusan yang terbaik…

    saya sndiri melihat jilbab sudah menjadi bagian dari diri saya, kalo diminta melepas jilbab berarti saya diminta untuk ga menjad i diri sendiri… berat banged… hehe…

    amin.. smoga keputusan yang diambil adalah yang terbaik, dan menjadikan mbak Syania menjadi lebih kuat n sukses di pilihan-pilihan berikutnya… hehehe

  2. xatryajedi berkata:

    satu lagi, mbak. maaf fotonya saya pake buat ilustrasi salah-satu postingan saya. sekalian minta ijin nih, meski telat.

  3. dhek... berkata:

    aQ pNy pNgLaMaN yG sM… Sukses mBak…yG nMny rZki dTg dR mN2 aJa… InSyAllah,dG mBak mPrThnkN pRinSip mBak, Allah aKan mBriKaN lBih bNyK rZki bWt mBak….. SmoGa Allah mLinduNgi mBak….

  4. utari berkata:

    Assalamualaikum

    SubhanALLAH…….

    Qu Salut sama mba syan dan tetap teguh untuk mempertahankan jilbabnya.
    Memang mbak, rezeki itu adanya di tangan ALLAH, jadi nggak usah sampe menjual kehormatan dan AQidaH.
    Qu juga memperingatkan kepada semua muslimah agar jangan sampai tergoda oleh gelimangan harta di dunia meski pun hal itu menggiurkan hati.
    tetap istiqomah di jalan-Nya
    Wassalamualaikum wr.wb

  5. utari berkata:

    Assalamualaikum

    SubhanALLAH…….

    Qu Salut banget, sama mba Syan dan tetap teguh untuk mempertahankan jilbabnya.
    Memang mbak, rezeki itu adanya di tangan ALLAH, jadi nggak usah sampe menjual kehormatan dan AQidaH.
    Qu juga memperingatkan kepada semua muslimah agar jangan sampai tergoda oleh gelimangan harta di dunia meski pun hal itu menggiurkan hati.
    tetap istiqomah di jalan-Nya
    Wassalamualaikum wr.wb

  6. utari berkata:

    Assalamualaikum

    SubhanALLAH…….

    Qu Salut banget sama mba Syan dan tetap teguh untuk mempertahankan jilbabnya.
    Memang mbak, rezeki itu adanya di tangan ALLAH, jadi nggak usah sampe menjual kehormatan dan AQidaH.
    Qu juga memperingatkan kepada semua muslimah agar jangan sampai tergoda oleh gelimangan harta di dunia meski pun hal itu menggiurkan hati.
    Tetap istiqomah di jalan-Nya
    Wassalamualaikum wr.wb

  7. @ Mb Utari;

    wasswrwb… mb Utari 🙂
    Terimkasih sdh menyempatkan diri berkunjung di blog saya. Salam kenal! Semoga mb pun selalu dalam CintaNya. Sukses untuk mb, dunia akhirat 🙂

    wassalam 🙂

  8. Pipih berkata:

    Assalamualaikum,,,,
    Mba,,,ternyata dunia kerja tuch emang terkadang menuntut kekuatan iman q-ta juga y,,,saya skarng masih kuliah,,,,jdi takut kalo suatu saat di hadapkan pada persoalan yang sama,,,takut tidak bisa mempertahankan prinsip yang saya pegang selama ini,,,Semoga Allah selalu melindungi kita semua ya mba,,,,menetapkan iman qta,,,jangan sampai kita tergiur dengan harta duniawi yang sifatnya hanya sementara saja,,,,!!!yang nantinya akan menjerumuskan kita ke dalam jurang kenistaan api neraka.nau’dubillah himindzalik,,,,,,Zemangat mba n pegang teguh prinsip mba,,,,saya yakin Allah swt selalu bersama qta semua,,,,Amiiinnn

    Wassalamualaikum Wr. Wb

  9. assalamualikum
    mungkin ini sebagian kecil yang embak alami .mungkin juga mbak masih bisa mendapat peluang yng lain dng ijazah/kemampuan yng mbak punya ,tdk sebanding yang di alami teman2 muslimah yng lain yng mungkin lebih dr yang embak alami,mereka tdk mempunyai kemampuan yng embak punya dia harus menahan sindiran dan pelakuan yng tidak adil sesama karyawan di karenakan mereka berjilbab,sedangkan mereka yng tdk berjilbab kebanyakan seorng muslim tetapi mereka memperlihatkan ke tidk sukaannya. padahal ini zaman refomasi di mna jilbab sudah ngetren di mana-mana.mereka terpaksa menahan sindiran/perlakuan yng tdk adil hanya karena mempertahankan nafka dan jilbab yang mereka pakai,mereka bertahan karena itu yng mereka bisa untuk menghidupi kehidupan yng serba mahal sedangkan bg non muslim yng br masuk langsu di posisika di atas yng berjilbab walau mereka tak punya kemampuan sama sekali.maaf kalau terlalu banyak komentar ini hanya untuk share aj sesama jilbabber supaya mereka tak putus asa untuk maju melangkah dengan jibabbernya di dunia yng modern ini.wassalam

  10. novi berkata:

    Sebelumnya saya salut dengan prinsip anda. semoga selalu istikhomah dalam mempertahankan prinsip anda.

    Tetapi kalo saya lihat di pic anda, apakah itu yang dinamakan jilbab, itu kerudung..yang mana masih terlihat lekuk tubuh anda sehingga masih besar kemungkinan bisa membangkitkan syahwat laki2. yang namanya jilbab adalah penutup aurat wanita, dimana batasannya adalah tidak tampaknya aurat & lekuk tubuh wanita tersebut. sehingga orang yang memakai jilbab tersebut merasa aman n terjaga..

  11. Wardhana berkata:

    Salam Kenal,

    Subhanalloh…..
    Saya ingin mengutip beberapa tulisan Ibu Syania dan ingin memberikan pendapat dan komentar saya (tentu saja komentar yg mendukung) :

    “Tapi, kita mesti realistis bahwa rezeki ada ditangan Allah dan prinsip memang harus dipegang teguh. Sebab tanpa prinsip yang kuat kita akan mudah terombang-ambing oleh permasalahan dunia yang tak pernah usai.”
    (Setuju Sekali, Rizky mudah dicari selama kita terus berusaha dan tdk pernah putus asa, tapi kalo aqidah, sekali mudah digoyangkan maka akan sulit lagi untuk kembali kokoh)

    “Dan tentu saja bila pekerjaan itu mengharuskan ia keluar dari rumahnya maka kewajiban menutup aurat dan menjaga sikap yg bisa menimbulkan fitnah. Jadi, harus benar2 diperhatikan sehingga ridho Allah menyertai sepanjang pekerjaan kita.”
    (Jika tidak sangat terpaksa sekali, (bagi yg sdh bersuami) lebih baik urusan mencari nafkah / kebutuhan keluarga diserahkan kpd suami, tentu saja dengan dukungan penuh istri 🙂

    “bila dalam mendptkn rezeki, kita tidak menggantungkan diri kepada manusia”
    (Gantungkan sepenuhnya dengan penuh keikhlasan hanya kepada Alloh SWT. maka hidup kita akan lebih mudah )

    “rezeki Allah SWT. itu luas loooh…. ”
    (Jika kita Yakin akan Janji Alloh SWT, maka kita akan mendapatkan rezeki dari arah/tempat yg tdk pernah terpikirkan oleh kita sebelumnya)

    InsyaAllah Ibu Syania terus diberikan kelapangan hati untuk terus istiqomah dan diberikan pemahaman yg lebih tentang berjilbab. Menurut saya (maaf) apa yg Ibu Syania kenakan di gambar bukan Jilbab, tapi Kerudung karena hanya menutup rambut saja. Secara garis besar, Jilbab yg sy pahami adalah Busana yg menutup lekukan tubuh wanita sehingga ketika berjalan tdk tampak secara jelas lekukan tsb.

    Saya ingin sharing sedikit ttg antara Keyakinan – pekerjaan, menurut saya faktor tambahan yg perlu kita pertimbangan ketika kita menerima tawaran pekerjaan (khusus yg beragama Islam, baik laki2 atw perempuan) adalah : 1)Apakah kita dilarang / tdk secara halus jika kita ingin melaksanakan ibadah Sholat 5 waktu . 2) Apakah tempat kita bekerja dekat dengan Masjid (bagi laki2) tuk sholat Jum’at.

    any way, Salut… maju terus….pantang mundur. 🙂

  12. Gea berkata:

    assalamu’alaikum….

    Salam kenal sebelumnya,Gea kagum sm mbak syan.success for you….!!!

    salam persahabatan…..

  13. ULUM berkata:

    Tiga teologi yang hrus kita yakini. ketiganya hanya Allah yg menentukan. salah satunya adalah rizki. meskipun penafsiran jilbab masih terdapat kontroversi, tapi mbak masih mempertahankan & memilih untuk tetap mengenakan jilbab. saya salut, dan saya dukung semangat keyakinanan mbak.

  14. waw, mbaknya cantik yua..

    smoga bisa membuka hati para wanita muslimah yang nganggep kalo pake jilbab tuh malah nututpin kecantikanya mereka…
    amien…

  15. NN berkata:

    ampun… nyari kata jilbab di google klo ga ketemu ma situs p***o ya ketemu blog yg kayak gini
    Nasib…Nasib…
    sek Mba, tak woco critamu…njur ta komentari yo.
    ______
    he2, enae komentare sing jujur opo ora? coz akhwat kui biosone seneng sing ra jujur je..

  16. yaya berkata:

    wah mbak aq punya pengalaman yg mirip2 gitu bedanya aq dah diterima dan jd karyawan training tapi seiring berjalannya waktu status karyawan training aq stuck di tempat sampai diperpanjang 2 kali yaitu 2 bulan pada bulan berikutnya aq tanyain kepastiannya jawabannya malah nggantung akhirnya dengan mengucap basmalah dalam hati kutetapkan hati untuk keluar dari perusahaan itu. aq memang karyawati satu2nya yg pake jilbab, teman “seperjuangan”ku yg lulusan salah satu perguruan tinggi Islam nasional tidak memakai jilbab sebagaimana waktu dia masih kuliah dan dia masih adem ayem saja diperusahaan itu tanpa harus memperpanjang masa training sampai sekarang.

  17. r. triyanto berkata:

    Ass.W.W
    Salam kenal, sukses untuk ada yang berhasil menolak melepas jilbab. Diperlukan 1000 lagi muslimah seperti anda.

  18. r. triyanto berkata:

    Ass.W.W
    Salam kenal, sukses untuk anda yang berhasil menolak melepas jilbab. Diperlukan 1000 lagi muslimah seperti anda.

  19. imeng berkata:

    seneng banget bisa nemuin paper cerita kaya gini, ne memotivasi banget,,,,,coz selama ne qragu tentang apa yang aku lakuin…..walau q belum kerja dan masih study tapi q bisa ngerasain gimana bingungna lok q di posisi kaya gitu…

  20. afni berkata:

    subhanallah…, kk bisa mengambil keputusan yang bijak. Allah menguji kt dengan berbagai cara apakah kita istiqomah or gak. mudah2an ad hikmah di balik tu smw….
    salam kenal mbak.

  21. Fitri berkata:

    Assalammualaikum…
    Salam kenal,
    Mba saya salut bgt sm crita mba..
    Saya kebetulan jg pakai jilbab. Saya kerja di salah satu perusahaan yg tdk memperbolehkan memakai jilbab, saat saya masuk tahun 2007 saya blm memakai jilbab namun saya memutuskan utk memakai jilbab pd awal thn 2008 krn berbagai pertimbangan. Sampai saat ini saya masih memakai jilbab dan dilepas saat bekerja,sebenarnya ada perasaan malu pada diri saya sendiri dg lepas pasangnya jilbab saya, aplg ketika ketika bertemu teman2 kampus saya (kebetulan saya msh kuliah) saya merasa malu sekali..
    Dilema….
    Itu perasaan saya saat ini. Saya sebenarnya ingin mencari pekerjaan lain yg boleh memakai jilbab, tp disisi lain saya masih sangat m’butuhkan pkrjaan ini krn saya merupakan salah satu tulang punggung di keluarga saya dan mencari pekerjaan lg itu tdk mudah aplg diposisi pekerjaan saya saat ini.
    Apakah mba ada saran utk saya?
    Terimakasih…
    Wass…

  22. Ass.wr.wb.
    Saya punya kenalan yang sangat berbudi dan berakhlak sangat baik. Walaupun Beliau sekarang sudah menjadi Menteri dua kali tetapi tetap AMANAH. Saya percaya InsyaALLAH beliau bisa memberi pekerjaan kepada Anda. terbukti kami dahulu 1989 s/d 1991 pernah satu kota selama 2 tahun dengan Beliau untuk studi di negara non-muslimin, apartemennya dipergunakan untuk sholat Jumat, kalau Minggu pagi mengajar kami membaca Alquran, mendidik kami belajar menjadi khotib, padahal Beliau itu mahasiswa S3 Teknik di USTL (Montpeliier), tetapi karena telah dibekali dengan Islam yang baikBeliau menjadi tauladan kami saat itu hingga sekarang. Nama beliau ialah Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA. Sekarang menjadi MENDIKBUD kita. Coba Anda usaha mendapat info dimana beliau alamatnya di Jakarta dan menghadap beliau untuk certita pengalaman pahit Anda.. Saya sebenarnya mempunyai no HP Pak Nuh itu, tetapi saya tidak berani memberikan. Bukan karena takut tetapi saya tidak tahu apakah harus melalui protokoler staf menterinya?. Semoga Anda tetap dilindungi oleh ALLAH SWT, begitu juga keluarga Anda. Amien Ya Robhal alamin. Wasalamu-alaikum wr.wb.
    Agung Nugroho
    FP-UB
    Malang

  23. aminatul faizah huda berkata:

    assalamualaikum…

    hebat banget mbak… aku salut. terus aja, aqidah kan jaminan akherat. emang bener dunia adalah penjara kaum beriman dan yang memegang akherat maka duniapun mengikuti.

    berjuang terus.

  24. muhammad rizal hashim berkata:

    rezeki ditangan yang maha esa. jika tawaran yg diperolehi begitu bagi saya adalah menunjukkan anda bakal mendapat rezeki yg lebih baik. bersabar lah, teruskan berjuang. tahniah

  25. Assalamualaikum, saya juga punya pengalaman yang mirip, sudah diterima kerja, setelah mo pamit syarat terakhir suruh pake celana. lebih baik berwira usaha saja…..

Tinggalkan Balasan ke Deasy Pane Batalkan balasan